Sandi.co - Menopause merupakan hal normal pada fase kehidupan seorang wanita. Namun, sebaiknya Anda waspada jika menopause datang terlalu dini. Pasalnya, menopause dini bisa disebabkan oleh beberapa faktor dan kondisi medis tertentu. Yuk, kenali gejalanya dan ketahui cara mengatasinya di sini.

Menopause dini terjadi jika wanita berusia di bawah 40 tahun sudah berhenti menstruasi. Gejalanya hampir serupa dengan menopause normal, seperti menstruasi yang tidak teratur, menstruasi yang lebih banyak ataupun sedikit  dibanding biasanya, dan merasakan sensasi panas seketika yang menyebar ke tubuh bagian atas atau hot flush.

Beberapa gejala lainnya adalah vagina kering, sulit mengendalikan buang air kecil atau gangguan kandung kemih, dan kulit, mulut atau mata menjadi lebih kering. Pada sebagian wanita, menopause juga mengakibatkan gangguan emosi seperti mood yang buruk, merasa tidak tenang, depresi ringan, sulit tidur hingga berkurangnya gairah seksual. Namun, menoupause dini sebaiknya dipastikan oleh dokter. Terkadang, dilakukan sebuah tes untuk menilai fungsi indung telur.

Beragam Penyebab dan Faktor Risiko Menopause Dini

Menopause dini dapat disebabkan beberapa hal berikut ini :
  • Kegagalan ovarium secara prematur
    Pada kondisi ini, ovarium tidak lagi berfungsi secara normal saat usia seorang wanita belum mencapai 40 tahun. Wanita dengan kegagalan ovarium prematur masih bisa menstruasi, namun umumnya sulit untuk
  • Genetik
    Peneliti meyakini usia menopause seorang wanita terkait dengan genetik. Umumnya masa menopause seorang wanita tak jauh berbeda dengan ibunya. Jika si ibu mengalami menopause dini, maka anak perempuannya berisiko lebih tinggi mengalami hal yang sama.
  • Terapi radiasi dan kemoterapi
    Pengobatan kanker atau penyakit lain yang menggunakan kemoterapi atau terapi radiasi di sekitar panggul dapat menyebabkan menopause dini. Hal ini disebabkan terganggunya ovarium untuk berfungsi normal.
  • Tindakan bedah
    Operasi yang dilakukan untuk mengangkat ovarium karena berbagai alasan dapat menyebabkan menopause dini.
  • Obat-obatan dan penyakit lainnya
    Menopause dini juga dapat disebabkan oleh efek samping obat-obatan, penyakit kronis, tumor pada kelenjar hipofisis (pituitari) dan hipotalamus, serta gangguan psikis. Selain itu, penyakit HIV/AIDS, penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis, kelainan kromosom seperti sindrom Turner, serta sindrom kelelahan kronis juga dapat menyebabkan menopause dini.
  • Kebiasaan merokok
    Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang dapat memengaruhi terjadinya menopause. Beberapa penelitian mengungkap bahwa wanita yang merokok cenderung mengalami menopause lebih cepat dibandingkan wanita yang tidak merokok.
  • Indeks Massa Tubuh
    Hormon estrogen banyak disimpan di dalam jaringan lemak tubuh. Wanita yang terlalu kurus memiliki lemak tubuh yang sedikit. Akibatnya, hormon estrogen yang tersimpan berjumlah lebih sedikit, dan ini akan memengaruhi fungsi indung telur serta sistem reproduksi.

Cara Mengatasi Gejala Menopause Dini

Menopause dini tidak bisa diobati atau dicegah dengan pengobatan atau perawatan tertentu. Kendati demikian, ada beberapa cara mengatasi gejala yang mungkin timbul. Berikut beberapa penanganan medis untuk meringankan gejala menopause dini:
  • Terapi hormon
    Terapi hormon atau terapi estrogen merupakan cara paling efektif untuk mengontrol gejala menopause dini, seperti hot flush atau rasa panas dan kering pada vagina. Terapi hormon ini tersedia dalam berbagai bentuk termasuk pil, patch, semprotan transdermal, gel dan krim, serta sediaan untuk penggunaan intravaginal. Penggunaan terapi ini sebaiknya dengan dosis terendah, karena dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, hingga kanker payudara.
  • Pil KB
    Kontrasepsi oral merupakan bentuk lain terapi hormon yang bisa digunakan untuk mengatasi gejala menopause.
  • Obat antidepresan
    Golongan obat selective serotonin reuptake inhibitors (SSRI) bisa membantu meringankan gejala hot flush pada menopause dini.
  • Gel, krim dan pelumas vagina non-hormonal
    Pelumas ini dapat membantu mencegah kekeringan pada vagina di masa menopause.
  • Teknologi reproduksi bantuan
    Wanita dengan menopause dini akan menghadapi masalah infertilitas atau sulit punya momongan. Namun demikian, kehamilan tetap bisa diusahakan melalui cara lain, yakni dengan donor sel telur.
Menopause dini dapat meningkatkan risiko osteoporosis pada wanita. Hal ini dikarenakan kadar estrogen yang rendah menyebabkan rendahnya kepadatan tulang. Namun ini bisa diimbangi dengan mengonsumsi asupan atau suplemen kalsium dan vitamin D, serta rutin berolahraga.
Wanita sebaiknya proaktif menyikapi menopause yang dialami, sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan. Periksakan diri ke dokter jika Anda merasa tengah dalam proses menuju menopause dini.



Sumber : Alodokter