Sandi.co - Tidak perlu merasa bersalah lagi mengonsumsi beberapa makanan yang kamu kira hanya mengandung kalori dan kurang nutrisi di bawah ini. Jika diolah dengan tepat dan dalam kadar sesuai, makanan dan minuman ini ternyata justru menyehatkan. 

“Jangan makan alpukat, nanti gemuk.” “Hindari konsumsi daging merah, nanti sakit jantung.” “Jangan makan selai kacang, nanti naik berat badan.” Kamu pasti pernah mendengar setidaknya salah satu kalimat tersebut. Padahal sebenarnya, yang salah bukan makanannya, melainkan bagaimana cara kamu mengolah dan mengonsumsi makanan tersebut.

Cek Lagi Makanan dan Minuman Ini

Di bawah ini adalah beberapa makanan yang sering ragu-ragu kamu konsumsi karena sering dianggap tidak sehat. Yuk, coba cermati lagi!
  1. Daging merah menurunkan kadar kolesterol jahat
Jika diolah secara sehat, daging merah adalah sumber asam lemak omega-3, protein, vitamin B12, zat besi, seng, dan niacin. Mengonsumsi daging merah tanpa lemak dalam porsi secukupnya juga dapat berperan menurunkan kadar kolesterol jahat.
  1. Selai kacang menurunkan risiko diabetes tipe 2 dan penyakit jantung
Kamu suka ngemil selai kacang? Tidak perlu terlalu merasa bersalah, karena seporsi selai kacang kebanyakan berupa lemak tidak jenuh yang baik bagi kesehatan dan mengandung kalium.
Bahkan, ada penelitian yang menemukan bahwa orang yang mengonsumsi selai kacang secara teratur lebih tidak berisiko mengalami diabetes tipe 2 dan sakit jantung. Agar lebih sehat, pilih yang tanpa garam ya. Selain itu, konsumsinya tentu tetap harus dibatasi. Dua sendok makan selai kacang saja sudah cukup untuk sehari.
  1. Cokelat menurunkan tekanan darah
Cokelat hitam atau dark chocolate mengandung flavonoid yang melindungi tubuh dari kerusakan sel, membantu meningkatkan aliran darah ke jantung dan otak, menurunkan tekanan darah, serta menurunkan risiko penyakit jantung tertentu. Kandungan gula dalam cokelat hitam juga tidak tinggi. Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari cokelat, hindari cokelat yang mengandung gula tinggi ya. Batasi konsumsi cokelat maksimal 30 gram per hari.
  1. Pasta sumber karbohidrat sehat
Selain membuatmu kenyang lebih lama, pasta juga rendah garam dan lemak, sehingga menjadikannya sumber karbohidrat yang sehat. Yang membuat pasta menjadi berkalori tinggi adalah bahan-bahan yang dipadukan dengan pasta, contohnya daging dan saus yang tinggi garam. Untuk pilihan lebih sehat, cobalah pasta yang mengandung gandum utuh, dimasak dengan minyak zaitun, dan dipadu dengan sedikit keju Parmesan.
  1. Popcorn memiliki banyak kandungan serat
Popcorn adalah camilan gandum utuh yang kaya serat lho. Jika dikonsumsi polos tanpa gula ataupun garam, popcorn bisa menjadi pilihan makanan ringan sehat. Apalagi bahan ini mengandung magnesium, mangan, dan vitamin B yang melidungi tubuh dari kerusakan sel dan penyakit. Kunci utamanya adalah membatasi penggunaan mentega dan garam pada popcorn.
  1. Madu membantu mengatasi peradangan
Meskipun manis, tapi madu adalah pemanis alami yang kaya antioksidan, sehingga dipercaya memiliki manfaat baik untuk mengatasi peradangan dan menjaga sel tubuh. Selain itu, madu juga baik untuk pencernaan, sehingga tubuh dapat menyerap nutrisi dari makanan.
  1. Salad kentang mendukung kesehatan usus
Kentang sendiri mengandung banyak nutrisi, mulai dari magnesium dan kalium, serta mengandung serat yang baik untuk kesehatan usus. Untuk membuat salad kentang yang lebih sehat, pilih mayones yang rendah kalori dan rendah lemak sebagai dressing.
  1. Kopi bisa membantu membakar lemak
Pecinta kopi merasa kurang jika belum minum kopi di pagi hari, karena minuman berkafein ini membantu memperbaiki mood, mental, dan kesadaran. Selan itu, kafein juga dapat berperan membakar lemak, serta meningkatkan metabolisme tubuh.
Bahkan, studi baru menemukan bahwa orang yang biasa minum kopi tidak mengalami peningkatan risiko stroke ataupun penyakit jantung, atau mungkin menurunkan risiko penyakit tersebut. Meski begitu, jangan terlalu banyak minum kopi ya, terutama yang mengandung gula dan krim. Terlalu banyak mengonsumsi kafein juga bisa menyebabkan sakit perut ataupun perasaan resah.
  1. Alpukat menyehatkan jantung
Alpukat sering dihindari karena dituduh membuat badan gemuk. Padahal, lemak yang dikandungnya adalah lemak yang baik untuk jantung dan memiliki kandungan kolesterol baik. Makan alpukat secara teratur dapat melindungi kulit dan matamu serta mengurangi lemak perut lho. Namun, waspadai penambahan gula atau susu kental manis ke dalamnya.
  1. Sayuran beku memiliki kandungan nutrisi yang sama
Sayur segar sering dianggap lebih baik daripada sayur beku. Padahal, ada kemungkinan sayur dibekukan saat bahan tersebut mengandung kadar nutrisi terbaik. Ini sebabnya sayur beku yang biasa disediakan di supermarket itu sebenarnya sama sehatnya dengan sayur segar.
  1. Kacang-kacangan membantu menurunkan kadar gula darah
Walaupun kacang mengandung kalori tinggi, tetapi tubuh ternyata hanya menyerap sebagian lemaknya lho. Selain dapat membantu perut lebih kenyang, makan kacang justru dapat mencegah kenaikan berat badan.
Dari sisi nutrisi, aneka jenis kacang kaya akan kalium, magnesium, dan lemak tak jenuh tunggal. Sedangkan bagi pasien diabetes, kacang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah.
  1. Telur
Meskipun kuning telur mengandung kolesterol yang cukup tinggi, tetapi jika dikonsumsi secara terbatas, telur menjadi sumber protein yang murah dan tidak membahayakan sistem kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah). Risiko kolesterol dapat dikurangi misalnya dengan memilih mengonsumsi putih telurnya saja.
Pada akhirnya, makanan menjadi sehat atau tidak lebih dipengaruhi pada bagaimana kamu mengonsumsinya. Misalnya, jika pagi kamu sudah sarapan dengan telur, berarti kamu perlu mengurangi konsumsi protein hewani lain saat makan siang dan malam.
Jadi, tidak perlu lagi terjebak pada anggapan orang tentang makanan dan minuman tertentu. Mulai pola makan sehat dan seimbang dengan memperhatikan porsi, pola masak sehat, dan memilih versi yang lebih sehat dari setiap bahan. Waspadai pula bahan-bahan tambahan yang justru bisa berbahaya bagi kesehatan.



Sumber : Alodokter