Sandi.co - Bumil sering merasakan nyeri pada perut bagian bawah yang menjalar ke sekitar lipat paha, panggul, atau selangkangan? Yuk, cermati kemungkinan penyebabnya. 

Bumil tidak perlu terlalu panik karena nyeri perut bagian bawah adalah kondisi normal yang sering dialami, terutama di trimester kedua kehamilan. Rasa nyeri ini bisa terasa pada kedua sisi perut atau hanya pada salah satu sisi, terutama sisi kanan. Pada beberapa wanita hamil, rasa nyeri ini bisa dirasakan hingga trimester ketiga.

 Penyebab Umum Nyeri Perut Bawah

Untuk mempertahankan dan menjaga posisinya, rahim disangga oleh jaringan ikat yang disebut ligamen. Pada ibu hamil, pertambahan ukuran rahim dapat membuat ligamen ini menegang, sehingga muncul rasa nyeri pada perut bawah. Nyeri perut bawah ini lebih sering terjadi pada kehamilan pertama.
Nyeri yang biasanya berlangsung beberapa detik ini akan semakin terasa jika Bumil melakukan gerakan mendadak, misalnya tiba-tiba berdiri, tertawa, batuk, bersin, ataupun berguling di tempat tidur. Meski hanya berlangsung selama beberapa detik atau menit, nyeri perut bawah biasanya akan muncul secara berulang.

Meredakan Nyeri Perut Bagian Bawah

Umumnya nyeri perut bagian bawah dapat Bumil tangani sendiri di rumah. Cobalah terapkan beberapa langkah di bawah ini untuk meredakannya:
1. Olahraga teratur
Selain melakukan yoga untuk ibu hamil, Bumil juga dapat melakukan olahraga ringan, misalnya berjalan santai di sekitar rumah. Lakukan juga peregangan, misalnya dengan posisi berlutut dan menungging selama beberapa detik atau beberapa menit.
Namun perlu diingat, beberapa gerakan olahraga justru dapat memperparah sakit perut bagian bawah. Oleh karena itu, berkonsultasilah dahulu dengan dokter untuk mengetahui gerakan yang aman dilakukan.
2. Gunakan kompres hangat
Untuk meredakan rasa sakit, Bumil dapat menempatkan kompres hangat pada bagian bawah perut. Caranya adalah dengan menempelkan handuk yang sudah dicelupkan ke air hangat, ke bagian yang terasa nyeri.
Bumil juga bisa mengompres bagian bawah perut dengan botol plastik yang diisi air hangat dan dibungkus kain atau handuk. Namun, jangan sampai suhunya terlalu panas ya, Bumil, karena berisiko membahayakan janin.
3. Konsumsi obat pereda rasa sakit
Jika perlu, konsultasikan ke dokter untuk mengetahui apakah Bumil boleh mengonsumsi obat pereda nyeri. Jangan sembarangan mengonsumsi obat tanpa resep dokter, karena obat-obatan yang dikonsumsi ibu hamil dapat menimbulkan efek samping pada janin di dalam kandungannya.
4. Lakukan perubahan untuk beradaptasi
Jika rasa nyeri muncul saat Bumil berguling ke sisi tempat tidur untuk bangun, cobalah untuk bergerak dengan lebih perlahan. Selain itu, saat akan bersin atau batuk, membungkuklah sedikit untuk mengurangi tarikan pada ligamen di sekitar rahim.
Namun jika nyeri perut bawah dirasa sangat mengganggu, tidak kunjung membaik dalam waktu beberapa jam, atau tidak bisa ditangani sendiri, Bumil disarankan untuk segera memeriksakannya ke dokter. Apalagi jika rasa nyeri ini disertai:
  • Demam
  • Perdarahan dari vagina
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Susah berjalan
Meskipun nyeri dapat reda dengan penanganan secara mandiri, Bumil tetap perlu memeriksakan diri ke dokter. Bisa jadi dokter menemukan bahwa nyeri perut bawah yang Bumil alami adalah gejala dari kondisi yang lebih serius, seperti kehamilan ektopik, hernia, gangguan plasenta, usus buntu, atau infeksi saluran kemih.



Sumber : Alodokter